Rabu, 22 April 2015

Pagi,
Saat mentari menyambutku hari ini,
Dengan kehangatan dan cahaya keemasannya,
Membuat sekelilingku menjadi bersinar.

Pagi,
Aku terhanyut dalam aroma hujan semalam,
Yang membasahi tanah yang ku pijak saat ini,
Dedaunan yang menyentuh tanah,
Lalu kembali lagi ke derajat semula,
Hanya untuk menghantarkan embun pagi dengan baik.

Pagi,
Gemercik air aku dengar dari tetesan setiap bulirnya,
Yang menyentuh keramik dekat kolam,
Menghasilkan nada-nada monotrom,
Membuat laba-laba menarik-narik senar sarangnya,
Dua kaki memetik benang halus itu,
Bagai memainkan gitar akustik,
Bernyanyi diiringi tetesan air perdetiknya,
Mengucapkan rasa syukur kepada tuhan dengan apa yang ia bisa.

Pagi,
Air kolam pun  ikut bergoyang,
Membawa kehidupan baru,
Untuk nyawa yang di tinggali ikan-ikan kecil,
Menyambung napas untuk teratai bermekaran,
Bersama sang bunganya.

Pagi, bolehkah aku bertanya satu hal ?,

Mengapa air mata ini juga membasahi wajahku ?



TRIO BIJAK

Ridia Irin (REI)
Fatonah (FTon)
Zahrotun Nissa El Laily (El)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar