Jumat, 22 Agustus 2014


Artikel ini berisikan tentang cerminan diri akan kekayaan Negara ini, keprihatinan penulis tentang kebudayaan sendiri mulai terlupakan dengan kebudayaan negara lain. Selamat membaca :) 





Kebudayaan Sendiri atau Negara lain ?

Ketertarikan kalian kepada Kebudayaan Negara  lain,  bukan alasan yang tepat untuk kalian-kalian meninggalkan apalagi melupakan kebudayaan sendiri. Sesungguhnya tidak masalah mempelajari atau pun jatuh cinta dengan kebudayaan Negara lain,  tapi masalahnya adalah beberapa dari kita melupakan kebudayaan sendiri dan lebih mencintai kebudayaan Negara lain. Kebudayaan Indonesia sesungguhnya sangatlah indah dan tak akan pernah habis untuk dibahas apalagi untuk dipelajari. Sangat sayang, jika kita sang Penerus bangsa melupakan Kebudayan sendiri, bagaimana kita menjelaskan tetang kekayaan kebudayan Indonesia kepada dunia ataupun anak cucu sendiri, jika diri sendiri melupakan kebudayaannya?.
Kebudayaan sendiri  adalah jati diri, cerminan diri di mata dunia untuk membuat mereka memandang kebudayaan Indonesia.  Bagaimana bisa melihat anak muda Indonesia atau pun kalian yang sedang membaca artikel ini, melupakan kebudayaan sendiri. Baru merasa memiliki budaya sendiri jika sudah di akui oleh negara lain, baru marah jika budaya di akui negara lain. Jangan marah kalau negara lain mengakui kebudayaan kita, karena kebudayaan kita memang indah,.  Saat kalian lebih mencintai kebudayaan negara lain. Mereka merasa memiliki karena mereka merasa mencintainya,karena merasa melestarikannya dinegaranya,  karna merasa yang memiliki  tidak ada peduli dengan kebudayaan tersebut dan berfikir untuk mengakui sebagai kebudayaan mereka. Jadi ini adalah kesalahan kita semua, yang tak pernah menjaga kebudayaan sendiri, tidak pernah melestarikannya, tak pernah berfikir untuk memadukannya dengan kebudayaan negara yang kalian minati. Kebudayaan Indonesia sesungguhnya tak akan pernah habis jika kalian jelajahi dan pelajari satu persatu-satu hingga akhir hayat kalian, cukup cintai apapun kebudayaan negara ini, lestarikan dalam sanubari, di tanam dalam kreasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar