Renungan tentang Munir.
Sosoknya memang tak lagi bersama kita. Tapi,
nama besar, perjuangan, idealisme, dan kenangan tentang Munir masih tetap
menggema di seluruh pelosok negeri ini.Setelah kematiannya yang dilansir akibat
di racun arsenik pada 9 tahun lalu, menjadi ujian sejarah bagi Indonesia. Munir adalah orang yang sangat vocal dalam menyuarakan Hak Asasi
Manusia di Indonesia ini. Bukankah itu “profesi” yang mulia karena setiap orang
memiliki hak asasi, namun kenapa Munir yang membawa pesan mulia itu justru
dibunuh dengan racun Arsenikum. Apabila Munir dianggap berbahaya, mengapa si
pembunuh tidak melaporkan saja ke polisi lalu diadakan penyelidikan atas
laporan itu ?. Perlu diketahui munir dibunuh dalam pesawat Garuda Indonesia
dalam perjalanan dari Indonesia-Amsterdam transit di Singapura. Almarhum adalah
orang yang memperjuangkan keadilan HAM, ini adalah pertanyaanya “kenapa Munir harus dibunuh ?”.
Munir selalu dalam keadaan bahaya sebagai akibat dari kerja-kerja
hak asasi manusianya. Terbukti pada 2002 dan 2003, kantornya di serang, dan
pada Agustus 2003, sebuah bom meledak di luar rumahnya di Bekasi, jawa Barat.
Tiga orang telah divoinis atas keterlibatan mereka dalam pembunuhan Munir,
namun hingga kini belum ada titik terang tentang kasus ini. Karena itu Presiden
Indonesia di tuntut 5 hal, saat memperingati 9 tahun meninggalnya Munir.
Minimnya akuntabilitas penuh yang terus berlangsung atas pembunuhan Munir
merupakan penanda yang menakutkan bagi para pembela HAM negri ini, akan
bahaya yang akan selau mengintai saat mengabdi atas kerja penting meraka.
Inilah 5 tuntutan yang di tujukan kepada Presiden
SBY. PR terbesar beliau di akhir jabatannya.
1. Mempublikasikan
laporan di tahun 2005 dari Tim Pencari Fakta Kasus pembunuhan Munir sebagai
langkah kunci menghadirkan kebenaran.
2. Menginisiasikan
sebuah investigasi yang independen dan baru oleh kepolisian atas pembunuhan
Munir untuk memastikan bahwa semua pelaku, di semua tingkatan, di bawa ke muka
hukum sesuai dengan standar – standar HAM internasional.
3. Mengevaluasi
prsoses pemidanaan lampau atas kasus Munir oleh Kejaksaan Agung, termasuk
dugaan pelanggaran standar-standar HAM internasional ; secara khusus,
menginvestigasilaporan-laporan tentang intimidasi para saksi dan membawa mereka
yang di duga melakukannya ke muka hukum.
4. Mengambil
langkah-langkah efektif untuk memastikan pelanggaran HAM diinvestigasi secara
cepat, efektif dan imparsial, serta mereka yang bertangggung jawab dibawa
kemuka hukum lewat pengadilan yang adil.
5. Mengesahkan
undang – undang khusus yang di tujukan untuk memberikan perlindungan hukum yang
lebih baik bagi para pembela HAM.
Namun tragisnya, sebagian besar anak muda penerus
bangsa tidak menenal seorang Munir. “Seharusnya anak muda mengenal munir,
karena kasusnya sering dibahas di media massa dan media sosial yang diikuti
oleh anak muda. Mengenal Munir penting karena terkait dengan
persoalan-persoalan hak asasi manusia yang dimiliki oleh anak muda juga,” kata
Manager salah satu komunitas peduli tentang Bumi Indonesia, Muhammad Berkah
Gamulya.”Yang belum mengenal berarti belum dapt informasi yang cukup, atau
belum mau peduli dengan persoalan-persoalan sosial sekitar,” tambahnya lagi.
Ini adalah renungan untuk kita semua. Bagaimana
bisa sebagian dari kita tidak mengenal seorang Munir, yang sangat berjasa bagi
sejarah perubahan hak asasi manusia indonesia saat ini. Jadikanlah Munir
sebagai inpirasi bagi kita semua untuk berbuat kebaikan kepada semua orang
tanpa melihat perbedaan agama,suku dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar